Nusa Tenggara Barat, 5 Agustus 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sebanyak lima kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk status siaga kekeringan akibat musim kemarau panjang yang terjadi sejak Juni 2025. Kondisi ini memicu potensi krisis air bersih dan ancaman gagal panen di sejumlah wilayah.
Lima Kabupaten yang Terdampak
BMKG memaparkan bahwa lima kabupaten/kota yang kini berada dalam status siaga kekeringan adalah:
- Lombok Timur
- Lombok Tengah
- Sumbawa
- Dompu
- Bima
Kondisi paling parah terjadi di Lombok Timur dan Sumbawa, dengan curah hujan di bawah 20 mm per bulan selama dua bulan berturut-turut.
Dampak Kekeringan
- Krisis Air Bersih – Warga di beberapa desa harus menempuh jarak hingga 5 km untuk mendapatkan air.
- Ancaman Gagal Panen – Tanaman padi, jagung, dan kedelai mengalami kekurangan air irigasi.
- Kebakaran Lahan – Risiko kebakaran hutan dan lahan meningkat akibat suhu udara yang tinggi.
Langkah Antisipasi Pemerintah
Pemerintah daerah bersama BPBD NTB telah menyiapkan sejumlah langkah:
- Distribusi air bersih menggunakan mobil tangki ke desa-desa terdampak
- Pembangunan sumur bor di titik rawan kekeringan
- Sosialisasi hemat air dan penjadwalan ulang masa tanam
- Penempatan pos siaga bencana di setiap kabupaten terdampak
Himbauan BMKG
BMKG meminta masyarakat untuk:
- Menghemat penggunaan air bersih
- Menghindari pembakaran sampah atau lahan di area terbuka
- Memanfaatkan embung dan penampungan air hujan
- Memantau informasi cuaca resmi untuk langkah antisipasi
Kesimpulan
Sebanyak lima kabupaten NTB masuk status siaga kekeringan menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk bergerak cepat. Langkah mitigasi bencana, manajemen air, dan edukasi publik harus dilakukan agar dampak kemarau panjang ini tidak berujung pada krisis yang lebih besar.
baca: Gelombang Laut Capai 6 Meter Waspada Pelayaran di Perairan Bali