Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) resmi memulai program perbaikan jalur pendakian Gunung Rinjani sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan wisata alam di Nusa Tenggara Barat. Perbaikan ini mencakup sejumlah titik kritis di jalur Senaru, Sembalun, Torean, dan jalur-jalur alternatif lainnya yang selama ini menjadi favorit para pendaki domestik dan mancanegara.
Kepala BTNGR menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan kelestarian lingkungan di sepanjang jalur pendakian. Salah satu fokus utama adalah perbaikan tangga tanah, penguatan jalur dengan struktur kayu atau batu, serta pembangunan shelter dan titik istirahat yang lebih layak bagi pendaki.
Selain itu, perbaikan jalur juga bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap tahunnya, terutama setelah Rinjani kembali dibuka penuh pascapandemi. Rinjani yang dikenal sebagai salah satu gunung tercantik di Asia Tenggara telah menjadi ikon wisata petualangan NTB, serta sumber penghidupan bagi masyarakat lokal di sekitar kawasan taman nasional.
Program perbaikan jalur ini turut melibatkan masyarakat lokal, terutama para porter, pemandu wisata, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Melalui skema padat karya, kegiatan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan infrastruktur wisata, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi warga.
Diharapkan, dengan jalur yang lebih aman dan fasilitas yang lebih baik, Gunung Rinjani bisa naik kelas menjadi destinasi hiking berstandar internasional. Pemerintah daerah pun menyatakan dukungan penuh atas upaya ini, karena sejalan dengan visi pengembangan pariwisata berbasis alam dan konservasi yang berkelanjutan.
Baca: bali terapkan aturan ketat bagi turis asing demi hormati budaya lokal